Ibu
Guru Ira, Sang Sukarelawan yang Teladan
Hadrah S.Pd.I , atau yang lebih dikenal
dengan nama Ira lahir di Jera’e, Soppeng, Selawesi Selatan pada tanggal 06
Desember 1975. Anak ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan Nuryamin dan Hajerah.
Menikah dengan Abd.Muis Ismail pada tahun 2010 dan tahun ini tengah menanti kelahiran
anak pertamanya. “Ibu guru Ira” sapaan para murid-muridnya kini mengajar di
Raudhatul Atfal (RA) Perwanida Pising No.6 kecamatan Donri-Donri.Lulus dengan gelar A.Ma di STAI Al-Gazali Soppeng pada tahun 1999 dan mengabdikan dirinya untuk mengajar anak-anak di TK Aisyah Sewo selama 2 tahun. Kemudian pindah ke TK ABA HUBBUL WATAN di daerah Tanalle, Desa Watu, Soppeng selama kuramg lebih 3 tahun. Pada tahun 2004, ia pun kembali pindah tempat mengajar yakni di TK Aisyah Bila 3 tahun lamanya. Setelah hamper 3 kali berpindah pindah sekolah untuk mengajar Iapun ditetapkan sebagai guru sukarela tetap di RA Perwanida Pising No.6 tahun 2007 hingga saat ini
.Di tempat mengajarnya yang sekarang sangatlah berbeda dari tempat ia mngajar sebelumnya. Selain terletak di perkampungan yang terbilang kecil, jumlah guru yang mengajarpun hanya berjumlah 4 orang, nelum lagi jarak antara rumah dan sekolah sangatlah jauh. Setiap hari ia harus pergi dan pulang dengan mengendarai angkutan umum.Meskipun hanya seorang guru sukarelawan, Ibu guru Ira sangat bertanggung jawab terhadap profesi yang sekarang ia jalani. Sedikit pun ia tak pernah mengeluh apalagi berniat ingin kembali pindah tempat mengajar untuk yang kesekian kalinya.
Ia merupakan sosok guru yang disenangi oleh murid-muridnya, karena memang ia adalah pribadi yang baik, lucu, serta sangat teladan dan bertanggung jawab. Setiap harinya, ia menjadi orang yang pertama hadir di sekolah sehinnga oleh kepala sekolahnya, ia sanaga dipercaya untuk menghandle sebagian dari kegiatan sekolah.Saat ditanya mengapa ia mau mengajar di tempat sejauh itu? Ia hanya menjawab “pasti tak banyak orang yang mau mengajar di tempat yang jauh dari hiruk pikuk daerah perkotaan seperti itu. Tapi di sana juga masih ada anak anak yang butuh pendidikan. Mereka punya cita cita serta masa depan. Karena saya merasa telah diberi kesempatan serta amanah sebagai pengajar bagi mereka, saya tidak menolak.. ” katanya sambil tersenyum.
Hingga saat ini, ia masih tetap setia mengajar di RA Perwanida Pising. Semangat serta keteladanannya menjadi seorang sukarelawan selama 5 tahun sangat besar khususnya bagi para anak-anak yang bersekolah di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar